Prisnip Dasar Membuat Film

Prinsip Dasar Membuat FilmPrisnip dasar membuat film – Dalam postingan ini saya akan berbagi tentang prinsip dasar membuat sebuah karya film. Tulisan ini saya kutip dari buku yang berjudul “Bikin Film Indie Itu Mudah”1 karya M. Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S.

Secara sederhana, prisip membuat sebuah karya film hampir serupa dengan metode bercerita kepada orang banyak.

Tetapi, ada beberapa perbedaannya. Saat bercerita, hanya dibutuhkan media suara dan keleluasaan pendengar untuk ber-imajinasi sesuai dengan rekaan mereka yang tentu saja tak membutuhkan waktu lama.

Sementara dalam membuat sebuah karya film, cerita disampaikan dengan media bahasa, gambar dan suara. Dari ketiga media tersebut, terdapat 2 media yang merupakan andalan dalam sebuah film, yaitu suara dan gambar. Itu dikarenakan ada beberapa film yang tidak memfokuskan media bahasa tetapi masih bisa menyampaikan pesan kepada penontonnya (contoh: menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing, tetapi didukung dengan gambar visual dan audio yang berkualitas) sehingga menyebabkan penonton betah untuk mengikuti ceritanya sampai selesai. Baca juga 2 unsur pembentuk film.

Oleh karena media andalan film adalah gambar dan suara, maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio (suara) dan visual (gambar). Bagaimana penonton bisa paham dengan cerita dari film jika mereka terganggu dengan kedua elemen dasar tersebut?

Sebuah karya film terdiri dari integrasi jalinan cerita (sequence). Jalinan cerita tersebut terdiri dari menyatunya peristiwa atau adegan (scene) dan adegan itu sendiri terdiri dari beberapa sudut pengambilan gambar (shot). Shot, Scene dan Sequence inilah yang saling terkait satu sama lain dalam membentuk sebuah film. Terkadang, ada sebuah shot yang dalam pengambilan gambar harus diulang untuk mendapatkan hasil yang paling baik (proses re-take).

Bagaimana, apakah sineas-sineas muda sudah paham tentang prinsip dasar dari sebuah film?

Kesimpulannya adalah dalam menghasilkan sebuah karya film maupun video perlu mengutamakan pada kualitas audio dan visual. Walaupun dibalik semua itu, kita juga tetap memperhatikan media bahasa (cerita) yang digunakan sehingga film maupun karya video yang kita buat dapat lebih mudah dipahami.

Perlu Referensi? Silahkan isi kolom dibawah untuk melihat referensi dari artikel ini.

[emaillocker id=”1992″] 1.Bayu Widagdo, M, dan Winastwan Gora S, Bikin Film Indie Itu Mudah (Yogyakarta: Andi Publisher, 2007)[/emaillocker]

Salam CSinema